Kategori: Uncategorized

IMPLEMENTASI SISTEM ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM ANALISIS KUANTITATIF REKAM MEDIS (SIKUMIS) PADA FORMULIR RESUME MEDIS DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG, GROBOGAN

Berdasarkan Pasal 3 ayat (1) PMK 24 tahun 2022 tentang rekam medis, disebutkan bahwa setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan Rekam Medis Elektronik. Lebih lanjut Pasal 21, disebutkan bahwa Rekam Medis Elektronik yang disimpan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus terhubung / terinteroperabilitas dengan platform layanan interoperabilitas dan integrasi data kesehatan yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan. Merujuk hal tersebut, Penggunaan teknologi informasi dalam bidang rekam medis medis merupakan suatu keharusan. Mengingat pentingnya rekam medis sebagai dasar dan petunjuk merencanakan serta menganalisis pengobatan pasien, peningkatan kualitas pelayanan, pendidikan penelitian, pembiayaan, pembuktian masalah hukum, disiplin, dan etik. Diperlukan penjagaan mutu yang periodik untuk menjamin bahwa data dan informasi rekam medis telah terisi dengan lengkap. Sehingga masalah klasik yang sering dijumpai tentang ketidaklengkapan pendokumentasian rekam medis dapat direduksi. Disinilah pentingnya keberadaan Teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan rekam medis.  Tim Dosen pengabdian masyarakat Udinus yang diketuai oleh Bapak Jaka Prasetya, S.Kep. M.Kes, berkesempatan untuk melakukan pengaplikasian keilmuan menajemen mutu rekam medis melalui kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Implementasi Sistem Analisis Implementasi Sistem Analisis Kuantitatif Rekam Medis (Sikumis) Pada Formulir Resume Medis Di RSU PKU Muhammadiyah Gubug, Grobogan”. Mitra pengabdian masyarakat pada kegiatan ini adalah RSU PKU Muhammadiyah Gubug, adapun gambaran mitra RSU PKU Muhammadiyah Gubug, dengan kelas Tipe D, telah berstatus lulus akreditasi tingkat Paripurna. Pelaksanaan digitalisasi rekam medis baru terlaksana di bagian pendaftaran pasien rawat jalan, serta progres hybrid...

Baca lebih lajut

Pengukuran Health Literacy Kader Kesehatan di Desa Penadaran Menggunakan Si-Cerdik

Telah dilaksanakan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Desa Penadaran, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Kegiatan yang mendapatkan pendanaan penuh dari internal LPPM Udinus ini dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Februari 2023 di Balai Desa Penadaran dengan melibatkan 16 kader kesehatan yang ada. Pengukuran literasi kesehatan ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kader untuk memahami literasi kesehatan digital karena kader berperan penyedia informasi yang harus memiliki kemampuan dalam memilah dan memilih informasi yang valid dan akurat untuk diteruskan kepada masyarakat. Penadaran dipilih oleh Enny Rachmani, SKM., M.Kom, Ph.D selaku Ketua Pengusul sebagai lokasi mitra dalam kegiatan tridharma oleh dosen Fakultas Kesehatan UDINUS karena desa ini sedang berusaha berkembang menuju desa yang mewujudkan digitalisasi dalam bidang kesehatan. Pengukuran literasi kesehatan digital dilakukan menggunakan website Si-Cerdik. Si Cerdik (Sistem Informasi Cara Evaluasi Range Digital Literasi Informasi Kesehatan) merupakan aplikasi pengukuran diri sendiri terkait literasi kesehatan digital sebagai dasar transformasi digital bidang kesehatan. Website Si-Cerdik menyediakan menu-menu lain seperti PHIC4PHC untuk pengukuran kompetensi literasi kesehatan digital untuk tenaga kesehatan, Literasi TBC, dan Pengukuran Tingkat Literasi Kesehatan untuk Indonesia. Untuk menu PHIC4PHC dan DHLC telah menyediakan Certificate of Completion (sertifikat pengukuran) yang mampu mengkategorikan kemampuan literasi kesehatan digital kita dalam level Pemula, Mandiri, Mandiri Tingkat Lanjut dan Ahli. Salah satu menu yang tersedia di website Si-Cerdik adalah DHLC (Digital Health Literacy Competencies for Citizen) yang merupakan kuesioner literasi Kesehatan digital (Digital Health Literacy) untuk masyarakat umum...

Baca lebih lajut

PENDAMPINGAN PADA REMAJA TUNAGRAHITA UNTUK MENCEGAH PELECEHAN SEKSUAL DI SLB Negeri Semarang Menggunakan Media Film EDukasi Kisah Kasih di Sekolah Difa. (Aprianti, S.KM,M.Kes dari prodi S1- Kesehatan Masyarakat Udinus)

Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Semarang berdiri dilatar belakangi karena rasa kemanusiaan dengan menyelenggarakan sekolah yang memperhatikan secara khusus  anak-anak cacat atau berkebutuhan khusus/disabilitas. Di SLB Negeri Semarang terdapat 564 siswa yang terdiri dari beberapa ketunaan, antara lain : tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tuna daksa. Pada tahun 2021 siswa penyandang tuna grahita di SLB Negeri Semarang sebanyak 363 orang. Berdasarkan jenjang TK sebanyak 7 orang, SD sebanyak 162 orang, SMP 93 Orang, dan SMA sebanyak 101 orang. Tunagrahita adalah anak yang memiliki kemampuan intelektual dibawah rata-rata atau keterbelakangan dalam intelegensi, fisik, emosional serta sosial. Selain itu anak tunagrahita memiliki kelainan...

Baca lebih lajut

Edukasi Pencegahan Stunting Berbasis Mobile Edu App Terhadap Kader Posyandu di Kelurahan Tanjung Mas

Artikel ini ditulis oleh Fitria Dewi Puspita Anggraini, S.KM, M.Sc Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh 4 orang dosen dari Fakultas Kesehatan Udinus dilatarbelakangi oleh tingginya kasus stunting yang ada di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara. Sebanyak 271 anak stunting dinyatakan stunting dari 2.188 balita yang ada, menjadikan Kelurahan Tanjung Mas menempati peringkat keempat kasus stunting di Kota Semarang pada tahun 2021 dengan prevalensi kasus 12,39. Pengabdian masyarakat dengan mengusung konsep pemberdayaan kader ini dilakukan oleh Sylvia Anjani, SKM.,M.Kes dari Prodi D3 RMIK, serta  Vilda Ana Veria Setyowati, S.Gz., M.Gizi; Aprianti, S.KM., M.Kes; dan Fitria Dewi Puspita Anggraini,...

Baca lebih lajut

INISIASI KAMPUNG WISATA BERSIH DAN SEHAT DENGAN PENINGKATAN LITERASI KESEHATAN DI KAMPUNG BUSTAMAN

Artikel ini ditulis oleh Fitria Dewi Puspita Anggraini, S.KM., M.Sc dan Aprianti, S.KM., M.Kes (Dosen Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, Universitas Dian Nuswantoro) Kota/Kabupaten Sehat merupakan salah satu bentuk nyata upaya pemerintah dalam pembangunan kesehatan. Di Indonesia, program Kabupaten/Kota Sehat ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2005. Kemudian pemerintah menetapkan dasar pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat ini dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan No. 34 Tahun 2005 dan No.1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang pedoman penyelenggaraan Kabupaten/ Kota Sehat di Indonesia. Dalam penilaian Kota Sehat ini ditetapkan 9 kawasan yaitu Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat, Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan...

Baca lebih lajut

Anak, Ibu, Masa Pandemi dan Masa New Normal

Artikel ini ditulis oleh Dyah Ernawati, S.Kep, NS, M.Kes (Dosen Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro)   Menurut klasifikasi WHO, Anak (children) berada pada rentang usia 2-10 tahun, dimana usia ini memliki dunia penuh keceriaan. Ceria dalam bermain, ceria dalam belajar, ceria mempunyai teman banyak, dan ceria dalam pelukan hangat keluarga. Namun, keceriaan itu terenggut/terbatasi karena masa pandemic covid-19. Baik anak-anak maupun orang tua menghadapi perubahan besar dalam kehidupan. Hampir 2 tahun, sekolah ditutup, physical distancing, wajib memakai masker, arena bermain anak terbatas hanya di rumah saja, dan teman bermain hanya keluarga. Sangat berat,...

Baca lebih lajut

KAMPANYE IMPELEMENTASI INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG PEMBENTUKAN SATGAS JOGO TONGGO DALAM UPAYA PERCEPATAN PENANGGULANGAN DAMPAK COVID-19

KAMPANYE IMPELEMENTASI INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG PEMBENTUKAN SATGAS JOGO TONGGO DALAM  UPAYA PERCEPATAN PENANGGULANGAN DAMPAK COVID-19 Artikel ini ditulis oleh Retno Astuti Setijaningsih, SS, MM (Dosen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, UDINUS) Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit Corona 2019 (Corona virus disease 2019) di seluruh dunia, yang kemudian diberi singkatan Covid-19. Penyakit ini disebabkan oleh virus Corona jenis baru yang diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2  (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.  Virus Corona sendiri merupakan kumpulan virus yang bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan (flu), infeksi paru-paru yang berat (pneumonia), hingga kematian. SARS-CoV-2 atau Corona virus adalah jenis...

Baca lebih lajut

Bantuan Subsidi Gaji Untuk Pekerja Oleh Pemerintah, Efektifkah ?

Artikel ini ditulis oleh Bayu Yoni S.N, MPH (Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat, Universitas Dian Nuswantoro) Dunia telah merasakan dampak yang sangat besar akibat timbulnya pendemik COVID-19, Sejak 11 Maret 2020 WHO diumumkan. Kurang lebih 7 bulan masyarakat dunia hidup dengan rasa ketakutan dan ketidak stabilan. Penurunan ekonomi dirasakan hampir seluruh negara-negara didunia. Beberapa negara seperti Amerika, Jerman, Italia, Prancis, Korea, Jepang serta Singapura telah mengalami resisi atau perlambatan ekonomi. Tidak berbeda dengan Indonesia yang pertumbuhan ekonomi kuartal I dan II mengalami minus. Dikutip dalam artikel Presiden Jokowi telah berpidato bila kuartal III ekonomi Indonesia tetap minus maka dipastikan Indonesia...

Baca lebih lajut

MENAKAR EFEKTIFITAS ATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB)

Artikel ini ditulis oleh Agus Perry Kusuma, S.Kg, M.Kes (Dosen Kesehatan Masyarakat, UDINUS) Seiring dengan merebaknya wabah pandemi corona di Indonesia maka Presiden Joko Widodo pada tanggal 31 Maret 2020, mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hal ini sebagai dasar aturan untuk menjalankan Undang- Undang No 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, dimana dijelaskan dalam undang-undang tersebut khususnya pada Pasal 1 Poin ke 11 yang menyinggung tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Undang – Undang Kekarantinaan Kesehatan dijelaskan berupa pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang...

Baca lebih lajut

Sehatkah Salad Buah yang Kamu Konsumsi ?

Artikel ini ditulis oleh Fitria Dewi Puspita Anggraini, M.Sc (Dosen Kesehatan Masyarakat, UDINUS) Sobat healthiers pasti sudah tahu bahwa mengkonsumsi buah-buahan menjadi bagian penting dari proses pemenuhan kebutuhan gizi seimbang 4 sehat 5 sempurna. Asupan minimum yang direkomendasikan oleh WHO adalah 400 gram buah dan sayuran per hari. Tetapi, sering kita berpikir bahwa semangkuk buah potong dengan mayonaise lengkap dengan pilihan topping yang beragam merupakan menu yang paling sehat. Dengan alasan ini pula, salad buah dianggap sebagai menu yang memiliki lebih banyak nutrisi dibandingkan buah potong karena menunya yang berwarna-warni dan mengandung komposisi bahan yang lebih kompleks dibandingkan hanya...

Baca lebih lajut

Internalisasi Ketrampilan Psikososial Pada Remaja di sekolah mencegah triad KRR (kesehatan reproduksi remaja)

Artikel ini ditulis oleh Aprianti, SKM, M.Kes (Dosen Kesehatan Masyarakat, UDINUS) Masa Remaja merupakan masa paradoks, remaja menghadapi situasi dimana mereka  bukan lagi anak namun belum lagi dewasa. Secara biologis mereka dapat menjadi ayah atau ibu tetapi tidak siap menyandang tanggungjawab sebagai orang tua. Mereka merasakan kebutuhan akan kemerdekaan tetapi masih bergantung pada orang tua dalam pemenuhan kebutuhan materialnya. Masa ini juga merupakan masa pencarian  jati diri dengan mencoba hal-hal baru, termasuk  perilaku berisiko. Perilaku berisiko pada remaja atau yang sering kita sebut dengan triad KRR yaitu, penyalahgunaan napza, seksualitas, dan HIV//AIDS. Dalam menangani kesehatan remaja perlu tetap diingat...

Baca lebih lajut

MENGATUR SIASAT MENUTUP DEFISIT KEUANGAN BADAN PENGELOLA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN

 Artikel ini ditulis oleh Agus Perry Kusuma, S.Kg, M.Kes, Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat UDINUS   Telah kita ketahui bersama seiring dengan penetapan UU No 24 Tahun 2011, tentang pembentukan BPJS Kesehatan sebagai satu-satunya badan yang diberi kewenangan oleh pemerintah dalam pengelolaan Asuransi Sosial khususnya dalam bidang kesehatan.Seiring, dengan bergulirnya waktu dimulai dari tahun 2014 hingga saat ini masih banyak ditemukan permasalahan dilapangan khususnya terhadap masalah klaim yang tidak terbayarkan oleh BPJS Keshatan kepada  pihak rumah sakit sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKTRL), sehingga hal ini  berdampak langsung  dalam operasional  rumah sakit (cash flow), dibawah ini disajikan  jumlah defisit dari BPJS dari tahun 2014 – 2018 Tahun Total Defisit 2014 3,3 T 2015 5,7 T 2016 9,7  T 2017 9,75 T 2018 12,1 T Sumber : BPJS.go.id Berdasarkan data diatas tentulah nilai defisit punya kecenderungan yang makin membesar dari tahun ke tahun, hal ini diakibatkan karena masih belum tertanganinya penyakit-penyakit menular (infeksi) disaat bersamaan jumlah penyakit non menular juga kian meningkat (double burden) dan hal ini tentulah sangat menguras keuangan BPJS Kesehatan Sehingga diharapkan pemerintah harus segera melakukan langkah – langkah secara tepat dan terukur untuk dapat mengurangi defisit  Keuangan BPJS Kesehatan, langkah – langkah tersebut adalah 1.Meningkatkan kepesertaan aktif   BPJS Kesehatan Disini Pemerintah Pusat dapat   melakukan langkah “pemaksa” khususnya bagi masyarakat yang sudah masuk dalam kepesertaan BPJS, akan tetapi peserta tersebut drop out, menunggak iuran, ataupun yang...

Baca lebih lajut
Pemuatan
id_IDIndonesian