Data Badan Pusat Statistik Agustus 2022, tenaga kerja Indonesia masih didominasi oleh sektor informal. Ada 80,24 juta orang yang bekerja di sektor informal. Jumlah tersebut setara dengan 59,31% dari total penduduk bekerja di dalam negeri yang sebanyak 135,3 juta orang. Sedangkan, sisanya sebanyak 55,06 juta jiwa atau 40,69% bekerja di sektor formal. Tenaga kerja pada sektor informal masih belum banyak tersentuh oleh program pemerintah salah satunya adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berangkat dari permasalahan tersebut dibenti Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) untuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal utamanya di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja.

Salah satu pekerja sector informal yang masih belum diperhatikan yaitu pekerja rumah makan. Hal tersebut juga yang menjadi latar belakang Tim Pengabdian dari Fakultas Kesehatan Udinus melakukan inisiasi pembentukan Pos UKK pada pekerja rumah makan. Tim Pengabdian diketuai oleh Izzatul Alifah Sifai, S.K.M, M.P.H, beranggotakan Ratih Pramitasari, S.K.M., M.P.H dan  Indah Permatasari, S.K.M., M.P.H. Selain dosen terdapat dua mahasiswa yang turut membantu dalam kegiatan pengabdian. Dua mahasiswa tersebut yaitu Gymnastiar Aziz dan Lailatul Qodriah dari Program Studi Kesehatan Masyarakat.

Kegiatan pengabdian dibagi menjadi dua agenda. Agenda pertama yaitu melaksanakan brainstorming untuk penyamaan persepsi. Brainstorming dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2023. Pada acara tersebut dihadiri oleh perwakilan lima pengusaha rumah makan dan pihak Puskesmas Ngaliyan diantaranya Ibu Arum selaku ketua Tata Usaha, Ibu Devi sebagai sanitarian , dan Bapak Adi pemegang program Pos UKK di Puskesmas Ngaliyan. Pada kegiatan ini tim pengabdian memaparkan rencana kegiatan pengabdian yaitu pembentukan Pos UKK Pekerja Rumah Makan di Ngaliyan. Tim Pengabdian juga melakukan diskusi serta meminta saran dan pendapat dari para pengusaha terkait materi edukasi kesehatan yang dibutuhkan para pekerja rumah makan. Hasil dari pertemuan ini pengusaha rumah makan di Ngaliyan menyetujui jika akan dibentuk Pos UKK.

Agenda kedua yang merupakan kegiatan inti yaitu pengabdian dilakukan pada hari Senin, 18 September 2023 pukul 09.00 – 12.00. Kegiatan pengabdian diselenggarakan di Puskesmas Ngaliyan dan diikuti oleh sepuluh pekerja rumah makan. Kegiatan diawali dengan perkenalan dan pembacaan doa, selanjutnya sambutan dari tim pengabdian oleh Izzatul Alifah Sifai, S.K.M, M.P.H serta sambutan dari pihak Puskesmas yang diwakilkan Kepala Tata Usaha yaitu Ibu Arum. Masuk ke kegiatan inti, tim pengabdian memberikan pemaparan materi/penyuluhan mengenai Pos UKK. Tujuannya adalah untuk memberikan pengertian, pemahaman, serta menumbuhkan kesadaran terkait pentingnya Pos UKK di lingkungan kerja pekerja sektor informal (rumah makan). Materi penyuluhan yaitu pengertian Pos UKK, tujuan dan manfaat Pos UKK, serta cara pembentukan Pos UKK. Tim Pengabdian memilih melakukan penyuluhan dengan tujuan agar mudah menyampaikan materi serta ada kegiatan diskusi saat penyuluhan. Peserta dibekali dengan Buku Panduan yang berjudul “Buku Panduan pembentukan Pos UKK pada Pekerja Rumah Makan” serta materi power point.

Setelah sesi diskusi, tim pengabdian bersama peserta membentuk struktur organisasi Pos UKK Pekerja Rumah Makan. Struktur di dalamnya terdapat ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, humas, dan anggota. Adapun anggota merupakan pekerja rumah makan di wilayah Ngaliyan. Struktur Organisasi ini dibentuk agar lebih jelas tugas pokok dan fungsi masing-masing petugas atau yang terlibat dalam pelaksanaan Pos UKK. Pelaksanaan Pos UKK berikutnya berada di bawah pengawasan Puskesmas Ngaliyan, rencana kegiatan berikutnya memberikan pelatihan atau pembinaan bagi kader Pos UKK terkait kesehatan seperti pelatihan P3K, serta penyuluhan keselamatan kerja seperti penggunaan APD yang sesuai. Pada pelaksanaanya nanti pemeriksaan juga dilaksanakan deteksi dini faktor risiko.

Dalam rangka mengkoordinir kegiatan berikutnya, tim pengabdian membuat group whatsapp. Dengan adanya group WA dinilai mampu menjaring dengan mudah, efisien, dan efektif dalam melakukan koordinasi maupun menyebarluaskan informasi kesehatan. Sebagai penutup kegiatan, dilakukan sesi foto bersama dengan semua peserta, tim pengabdian, dan perwakilan dari Puskesmas Ngaliyan. Besar harapan tim pengabdian peserta yang hadir mampu menyadarkan pekerja rumah makan lainya untuk bergabung menjadi anggota Pos UKK agar para pekerja lebih produktif, bugar dan sehat.

Oleh : Izzatul Alifah Sifai, , S.K.M, M.P.H, Dosen Peminatan K3, Prodi Kesehatan Masyarakat