Penulis: Humas dan Kerjasama Fakultas Kesehatan

Perlukah Detoksifikasi setelah Lebaran ?

Artikel ini ditulis oleh Vilda Ana Veria Setyawati, S.Gz, M.Gizi (Dosen Gizi pada program studi S1 Kesehatan Masyarakat UDINUS) Pengertian detoksifikasi secara umum adalah penawaran atau penetralan toksin dalam tubuh. Tujuannya untuk membersihkan tubuh dari racun-racun yang berasal dari makanan dan lingkungan yang akan mengakibatkan suatu penyakit tertentu baik jangka pendek atau jangka panjang. Puasa yang dilakukan sebulan penuh oleh umat Islam di dunia secara tidak langsung membersihkan tubuhnya dari toksin. Namun, setelah puasa selesai tiba saatnya menjemput “kemenangan” dalam hal ini seluruh makanan “lezat” yang menjadi tradisi khususnya masyarakat Indonesia siap menyambut. Mengapa detoksifikasi perlu dilakukan setelah lebaran selesai ? Jawaban pertanyaan ini terkait dengan kandungan pada makanan yang disajikan setelah lebaran. Sebut saja opor, rendang, sambal goreng, ayam goreng, dan semua yang menggugah selera, akan ditemukan saat perayaan lebaran. Tentu saja, semua orang sudah padam bahwa makanan tersebut mengandung lemak dan kolesterol. Akibat yang mungkin timbul dari makanan tersebut jika dikonsumsi secara berlebihan diantaranya kenaikan kadar lemak darah, kolesterol, mudah merasa lelah, kenaikan berat badan, dan lainnya. Oleh karena itu, untuk mengembalikan kondisi tubuh menjadi lebih baik, salah satu caranya dilakukan detoksifikasi. Dikutip dari berbagai sumber, detoksifikasi bisa dilakukan dengan : Puasa, bagi wanita ini bisa menjadi sarana untuk membayar hutang karena datang bulan. Selain itu juga bisa melakukan puasa syawal 6 hari selama bulan syawal. Hanya mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan memilih menu utama sayur dan...

Baca lebih lajut

Memberikan ASI

Artikel ini adalah lanjutan pembahasan “Tetap menarik setelah melahirkan” yang akan membahas poin menyusui dapat membantu menurunkan berat badan setelah melahirkan.  Kenaikan berat badan saat hamil merupakan cadangan yang diperlukan bagi ibu untuk menyusui bayinya. Dimulai dari pengertian “menyusui”. Maksudnya adalah memberikan bayi air susu ibu (ASI) baik secara langsung ataupun dengan menggunakan media. Proses menyusui dibagi menjadi 2 yaitu memberikan ASI saja dari mulai bayi lahir sampai dengan bayi berusia 6 bulan yang disebut dengan menyusui secara EKSKLUSIF, kemudian dilanjutkan dengan tetap menyusi sampai 2 tahun yang dibarengi dengan memberikan makanan pada bayi. Kembali ke konsep menurunkan berat badan dengan menyusui. Mari perhatikan, sebagian besar bayi yang mendapatkan Asi secara eksklusif akan memiliki kenaikan berat badan yang signifikan pada 6 bulan pertamanya. Nah, hal ini sangat menguntungkan bagi ibu maupun bayinya. Kenaikan berat badan saat hamil akan “terkuras” saat ibu menyusui, karena selain untuk ASInya, energi yang digunakan untuk menyusui setiap 2-3 jam sekali akan membantu ibu membakar cadangan energi dalam tubuhnya. Ibu menyusui tidak perlu melakukan diet, tetapi harus melakukan beberapa hal untuk mendukung kesehatan saat menyusui bayi. Beberapa diantaranya 1) Minum sebanyak-banyaknya bahkan bisa lebih dari 2 liter per hari. 2) Perbanyak mengkonsumsi sayur dan buah sebagai pendukung makanan yang lengkap dan bergizi. 3) Makan sedikit tetapi sering. Selain itu, pada saat menyusui rahim ibu akan berkontraksi dan perlahan kembali ke ukuran semua, sehingga perut ibu...

Baca lebih lajut

Peran Electronic Medical Record di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Artikel ini ditulis oleh Maulana Tommy Abiyasa, SKM. Dosen Prodi RMIK Fakultas Kesehatan Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia, perkembangan teknologi sudah semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0 yang menekankan pada pola digital economy, artificial intelligent, big data dan lain sebagainya atau yang disebut dengan fenomena disruptive innovation, perkembangan ini tentunya merambah ke semua sektor kehidupan, termasuk bidang kesehatan. Dunia kesehatan (medis) merupakan bidang yang bersifat information intensive, setiap harinya akan memproduksi data dan informasi dari hasil transaksi pelayanan kesehatan pasien. Untuk mengimbangi arus informasi tersebut, sebuah fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari tingkat pratama maupun tingkat lanjut harus memiliki teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang kegiatan manajemennya.Semua informasi yang berkaitan dengan transaksi pelayanan pasien, mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, penunjang, diagnose, tindakan serta pelayanan lain harus terekam secara lengkap dan jelas dalam sebuah rekam medis pasien. Tak heran jika rekam medis sekarang menjadi ujung tombak disebuah fasilitas pelayanan kesehatan. Proses perekaman, pengolahan, penyimpanan data dan informasi juga harus dapat diakses dengan cepat. Rekam medis elektronik merupakan tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di fasilitas pelayanan kesehatan.Menurut Johan Harlan, peran rekam medis elektronik meliputi : Integrasi data pasienRekam medis elektronik dapat dijadikan sebagai repository (gudang data) dari beberapa komponen atau bagian disebuah fasilitas pelayanan kesehatan. Sebagai pendukung keputusan klinikRekam medis elektronik dapat dijadikan sebagai rule engine, yang dapat digunakan untuk menunjang keputusan klinik...

Baca lebih lajut

MUKBANG ? Amankah ?

Artikel ini ditulis oleh Vilda Ana Veria Setyawati, S.Gz, M.Gizi. Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat, UDINUS Trend kuliner terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman. Terkadang trend tersebut tidak selalu sesuai dengan prinsip kebutuhan gizi seimbang. Dengan berkembang pesatnya dunia sosial media saat ini khususnya untuk instagram dan youtube, semakin banyak yang berlomba untuk membuat konten-konten menarik demia mendapat jumlah viewer atau like yang banyak. Mengapa demikian, semakin banyak mendapat viewer atau like, maka pendapatan dari iklan untuk si pemilik konten juga bertambah. Nah, salah satu trend kuliner yang sedang banyak diminati berbagai kalangan saat ini adalah MUKBANG. Apa yang dimaksud dengan...

Baca lebih lajut

Kebutuhan Gizi untuk Bayi

Bayi adalah makhluk ciptaan Tuhan yang usianya 0 sampai 12 bulan. Dia membutuhkan sesuatu untuk bertahan hidup yang tentunya berbeda saat berada di perut ibu. Saat berada di perut ibu, semua kebutuhan dipenuhi melalui plasenta yang langsung disampaikan ke janin. Akan tetapi saat dia sudah lahir, maka dia harus bertahan hidup dengan memenuhi kebutuhan gizi. Kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi menyebabkan anak menderita kurang gizi. Data dari Dinas Provinsi Jawa Tengah periode Januari- Maret tahun 2018 menunjukkan jumlah balita yang menderita gizi buruk dari 35 kabupaten dan kota berjumlah 1032 anak. Awal mula seorang balita menderita gizi buruk adalah...

Baca lebih lajut
id_IDIndonesian