Artikel ini ditulis oleh Agus Perry Kusuma, S.Kg, M.Kes (Dosen Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, Universitas Dian Nuswantoro)
Ditengah-tengah masih merebaknya kasus Covid 19 tiba-tiba Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinetnya, salah satunya mengganti Letjend (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp Rad (K) dengan Ir. Budi Gunadi Sadikin, yang sempat menuai kontroversi di kalangan masyarakat karena diketahui bahwa Budi Gunadi Sadikin merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Fisika Nuklir yang lama berkecimpung di dunia Perbankan. Sebelumnya Budi Gunadi Sadikin menjabat Wakil Menteri (Wamen) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjadi hal yang menarik untuk disimak karena Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan Pertama di Republik Indonesia yang tidak mempunyai gelar Dokter, walaupun pada Kabinet Halim terdapat nama Mananti Sitompoel yang pernah menjabat sebagai Plt Menteri Kesehatan selama 2 Bulan 23 Hari
Keberadaan Menteri Kesehatan di dunia ini yang bukan merupakan lulusan dari pendidikan medis, sebetulnya merupakan hal yang biasa, seperti :
1.Jens Spahn (Jerman), yang diketahui ternyata merupakan lulusan Ilmu Politik dan Hukum dari Universitas Hagen, yang menggantikan Herman Grohe yang juga tidak berlatar belakang medis
2.Andrew James Little (Selandia Baru), merupakan Lulusan Ilmu Hukum dari Victoria University, dimana sempat mengendalikan virus corona di Selandia Baru “Nol Kasus” selama beberapa bulan
3.Gan Kim Yong (Singapura), merupakan Menteri Kesehatan selama 9 tahun di Kabinet Lee Hsion Long, yang diketahui merupakan Master dari Cambridge University, lulusan Teknik Elektro
4.Alex Azhar (Amerika Serikat), lulusan dari Bidang Hukum dan Pemerintahan dari Dartsmourth University, dimana sebelum menjadi Menteri Kesehatan diketahui berprofesi sebagai Penagacara
5.Matt Hancock (Inggris), merupakan Lulusan dari Master Of Philosophy, Cambridge University
6.Magnus Heunicke (Denmark), yang diketahui lulusan dari National School Of Journalism, sempat menjadi wartawan
7.Greg Hunt (Australia), merupakan Lulusan Hukum dari Melbourne University, sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perindustrian, Inovasi dan Sains
8.Norihisa Tamura (Jepang), pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan di Era Pemerintahan Yoshihide Suga dari 2012 hingga 2014, yang merupakan Lulusan Fakultas Hukum dan Ekonomi University of Chiba
Menjadi hal yang menarik jika kita melihat bahwa penempatan seseoarang yang menjabat Menteri Kesehatan yang berlatar Belakang “non Medis” dianut oleh Negara-negara yang sudah maju seperti : Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, Australia dan Singapura, karena sosok Menteri Kesehatan lebih berperan sebagai seorang manajer, yang dapat secara jeli dan tegas untuk dapat mengambil keputusan-keputusan yang bersifat strategis serta mengeksekusinya, disamping mempunyai kapabilitas dan fleksibilitas untuk bekerjasama dengan dengan program/bidang yang lain, hal ini dapat kita lihat pada kebijakan kesehatan di Negara Singapura untuk mengatasi gejolak Pandemi Covid 19. Kementerian Kesehatan Negara Singapura mengeluarkan kebijakan Public Health Preparedness Clinic (PHPC), yang menjadi salah satu dasar rujukan penanganan kasus pandemic covid 19 di negara-negara lainnya.
Selain itu salah satu kebijakan penunjukan Budi Gunawan Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, adalah upaya untuk dapat mensinergikan antara bidang kesehatan dan bidang ekonomi, karena selain menjabat sebagai Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin juga menjabat Ketua Tim Pemulihan Ekonomi Nasional, sehingga diharapkan dapat mempercepat pemulihan Indonesia disaat pandemic covid 19 baik dari segi kesehatan maupun ekonomi
Sumber :
- https://www.kompas.com/global/read/2020/12/23/220144870
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20201223134749-4-211220