Dyah Ernawati, S.Kep, Ns, M.Kes

(Dosen RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang)

 

(Bimbo batuk-batuk)

Arya     : “eeehh,,, kamu batuk sampai  begituuu,, kamu kena corona yaa,,???” (sambil menjauhi Bimbo dan mengerutkan kening)

(Bimbo tampak kikuuk,, hanya mengangkat bahu,,sambil terus terbatuk batuk), dan menjawab :

Bimbo   : jangaan ‘parno’ kamuuu ,,,,,,

 

Note :

Kata ‘parno’ dalam bahasa gaul bermakna paranoid, yang artinya keadaan seseorang curiga, takut, cemas dan khawatir yang berlebihan

 

Setiap orang pasti pernah batuk. Batuk merupakan respon tubuh untuk mengeluarkan kotoran atau benda asing dalam saluran pernafasan. Patofisiologinya, batuk terjadi karena ada rangsangan tertentu/benda asing, misalnya debu,kapas/allergen yang terdapat di hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga. Kemudian reseptor akan mengirim melalui saraf ke pusat batuk yang berada di otak. Dan otak akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tersebut, dan terjadilah batuk.

Meskipun terkesan sepele namun dalam beberapa kondisi, batuk merupakan gejala penyakit tertentu dan perlu penanganan yang serius. Penyakit yang di tandai dengan gejala batuk diantaranya asma, pneumonia, pertussis, bronchitis, TBC dll. Atau bahkan dalam kondisi tertentu yang dapat menyebabkan batuk, seperti tersedak, batuk setelah minum obat dan batuk karena asam lambung.

Pada masa pandemic COVID-19 seperti saat ini,, setiap orang selalu waspada, dan menjadi berlebihan dalam merespon kondisi batuk. Mari kita kenali batuk karena gejala Covid-19.

Batuk sebagai gejala penyakit COVID-19 sangat mirip dengan batuk biasa, sehingga disarankan untuk menggunakan masker, yang bertujuan untuk mencegah resiko penularan COVID-19. Jika benar posistif. Dokter bisa saja mencurigai batuk corona, jika gejala batuk kering yang terus menerus disertai sesak napas, dan nyeri otot. Untuk itu agar dapat menegakkan diagnosis yang tepat, harus menjalani pemeriksaan – pemeriksaan penunjang medis di Rumah Sakit. Selain itu gejala yang menonjol yang menyertai batuk adalah demam dan kelelahan. Batuk kering tidak menghasilkan dahak dan suaranya kasar. Batuk kering muncul secara tiba-tiba. Namun bagi sebagian orang, batuk kering ini muncul karena kebiasaan, misalnya perokok. Akan tetapi, batuk corona muncul tanpa ada pemicu yang jelas. Penelitian di China, menyebutkan lebih dari 60% pasien positif Covid-19 menunjukkan gejala batuk.

Menurut WHO, virus corona COVID-19 menyebar melalui orang yang terinfeksi ke orang sehat. Penyakit dapat dengan mudah menyebar melalui droplet (tetesan/ percikan cairan) dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda atau permukaan yang lalu disentuh dan orang sehat tersebut menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Cara penyebaran Virus corona ketika tetesan kecil itu dihirup oleh seseorang ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona. Oleh sebab itu, terdapat etika batuk menurut WHO untuk mencegah penularan virus corona :

  1. Tutup mulut dan hidung saat batuk, dengan lengan baju bagian dalam atau tisu agar virus tak menyebar ke udara
  2. Buang tisu yang telah dipakai untuk batuk, ke tong sampah
  3. Segera cuci tangan, pakai air bersih atau hand sanitizer
  4. Gunakan masker.

Terakhir yang harus selalu kita patuhi adalah protocol COVID-19, jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan.

Daftar Pustaka

  1. https://www.google.com/search?q=BATUK+ANIMASI&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiriY2bsvDtAhXYX30KHcIYApoQ_AUoAXoECAkQAw&biw=1242&bih=545#imgrc=kMX6o9GTc4fJcM
  2. https://lektur.id/arti-parno/
  3. https://www.halodoc.com/artikel/7-jenis-batuk-yang-perlu-diketahui
  4. https://health.kompas.com/read/2020/09/06/163300168/5-macam-jenis-batuk-berdasarkan-penyebabnya?page=all.
  5. https://primayahospital.com/paru/batuk-corona/
  6. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200324113014-37-147195/ini-etika-batuk-yang-benar-menurut-who