Artikel ini ditulis oleh Vilda Ana Veria Setyawati, S. Gz, M.Gizi (Dosen S1 Kesehatan Masyarakat, UDINUS)
Sudah lebih dari 1 tahun berlalu, tetapi pandemi COVID-19 belum berakhir. Bahkan saat ini, muncul varian virus yang baru yaitu Delta. Menurut berbagai riset, varian ini lebih berbahaya, mudah menular, dan gejala yang ditimbulkan juga bertambah. Jika virus covid 19 sebelumnya, jarang ditemukan pasien dengan gangguan pencernaan, varian ini memiliki kemampuan menyerang pencernaan sehingga timbul muntah dan diare. Sehingga kondisi yang terjadi saat ini, semua orang bertahan untuk dapat mencegah serangan covid dengan berusaha sekuat tenaga memperkuat daya tahan tubuh.
Berbagai iklan dan sharing informasi yang beredar tentang suplemen untuk daya tahan tubu. Sehingga orang-orang rela merogoh saku lebih untuk membeli suplemen-suplemen tersebut demi meningkatkan saya tahan tubuh agar terhindar dari covid-19.
Apakah tubuh butuh suplemen ?
Jawabannya : TIDAK
Tubuh membutuhkan zat gizi beragam meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis tertentu (Misal: hamil).
Informasi lengkap untuk kebutuhan zat gizi dapat dilihat pada Angka Kecukupan Gizi 2019 melalui PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf (kemkes.go.id).
Suplemen yang diburu oleh masyarakat yang pada akhirnya menjadi produk mahal dan langka, sebenarnya berisi vitamin dan mineral tertentu dengan klaim dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Apakah harus dari suplemen ?
Jawabannya : TIDAK
Pada artikel yang terdahulu, saya sudah pernah mengulas tentang makanan bergizi yang dikonsumsi sehari-hari dari bahan pangan yang sederhana dan tersedia di pasar akan cukup memberikan kebutuhan tubuh kita.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan vitamin dan mineral, sebaiknya bukan dari suplemen. Apabila tubuh kita dalam kondisi sehat.
Kita ambil contoh mengutip dari AKG 2019, kebutuhan gizi pada orang dewasa sehat sebagai berikut :
Vit C = 75-90 mg
Vit A = 600-650 RE
Vit D dan E = 15-20 mcg
Jika seseorang mengkonsumsi vitamin C per hari 1000 mg, maka dapat dikatakan dia sudah mengkonsumsi lebih dari 10 kali lipat dibandingkan dengan jumlah yang seharusnya dibutuhkan.
Apakah vitamin dan mineral yang berlebihan itu tidak akan menimbulkan dampak tertentu ?
Jawabannya : Pasti, entah jangka panjang atau jangka pendek.
Segala sesuatu akan memberikan manfaat untuk tubuh jika porsinya dalam jumlah yang pas.
Istilah yang sering dipakai untuk kondisi vitamin berlebihan ini disebut HIPERVITAMINOSIS.
Kita ambil contohnya, saat mengkonsumsi vitamin C berlebihan dari suplemen, urine akan menjadi lebih pekat dan kuning. Ini disebabkan karena ginjal bekerja secara berlebihan untuk membuang kelebihan vitamin C tadi. Sifat vitamin C yang larut air, membuatnya dapat melewati ginjal dan dibuang melalui urine.
Bagaimana jika yang berlebihan dari suplemen itu adalah vitamin yang larut lemak ?
So, bagi kalian yang sehat tetapi masih mengkonsumsi suplemen, cek ricek ya, berhati-hatilah supaya tidak berlebihan.
Jangan sampai tubuh mengalami HIPERVITAMINOSIS
Lalu bagaimana solusinya agar tubuh dapat vitamin dan mineral dalam jumlah cukup ?
Kembali ke alam, konsumsi buah-buahan dan sayuran.
Di bawah ini, akan saya ulas 3 buah-buahan yang mudah didapat dan dekat dengan kita.
JERUK
1 buah jeruk ukuran sedang, beratnya 90-110 gr. Hasil analisis gizi dg nutrisurvey untuk kandungan vitamin C sebesar 47,7 mg.
Apakah kebutuhan Vit C harian terpenuhi jika 3 buah jeruk dikonsumsi setiap hari ?
Hasilnya à 47,7 mg x 3 = 143,1 mg.
Nah, sudah lebih dari cukup. Tetapi karena jeruk itu bahan alami, kelebihannya akan dibuang melalui urine.
Tentunya tidak cuma vit C yg didapat jika kit rutin konsumsi buah-buahan, tp juga dapat vitamin dan mineral lain, serta serat secara alami.
Kalau belinya suplemen pabrikan?
Nah kira2 menurut kalian, bahaya gak konsumsi suplemen non alami dg jumlah yg jauh dari kebutuhan ?
Terus sudahkah kalian mengkonsumsi makanan bergizi?
Stay healthy and don’t panic or stress….
Saya akan mencoba rutin posting hasil analisis zat gizi dari makanan di sekitar kita…
Imun kuat dibangun dari konsumsi makanan bergizi kan pastinya.
SEMANGKA
Merah, manis, menyegarkan
Apalagi kalau bukan watermelon alias semangka
1 potong semangka ukuran sedang berisi apa saja ya ?
Semangka dominan di Vitamin A, sedangkan jeruk di Vitamin C.
Itulah kenapa harus makan buah secara bergantian, supaya mendapat asupan gizi yang beragam
Oh ya, sebagai suplemen informasi
Vitamin A itu juga ada dalam jumlah banyak di minyak goreng kemasan yang jadi sahabat para ibu.
Namun, sifat Vitamin A larut lemak, sehingga mudah rusak dalam proses pemanasan.
PISANG
Ada yg unik dari buah ini, selain vitamin dan mineralnya, yaitu indeks glikemik (IG) dalam sedang.
Singkatnya, IG itu dibagi jadi 3 (rendah, sedang, tinggi).
Dalam bahasa sederhana, saat pisang dikonsumsi, dia akan dibakar menjadi energi secara perlahan di dalam tubuh. Beda dengan nasi putih yang dibakar dengan cepat. Oleh karena itu, saat makan nasi, Kita cepat kenyang tapi saat berolahraga akan menimbulkan rasa tidak nyaman, IG nasi putih termasuk tinggi.
Sedangkan, jika makan pisang, karena IG nya sedang, perut tidak akan cepat terasa kenyang tetapi tetap bertenaga saat tubuh dipakai beraktivitas atau berolahraga. Bahkan beberapa atlet mengkonsumsi pisang sebelum berolahraga (kalau salah dikoreksi ya).
Berasa full charge dan tidak lekas lelah.
Silahkan mencoba dan buktikan the power of banana.
#staysafe #stayheathy #stayathome