Artikel ini ditulis oleh Ririn Nurmadhani, SKM, M.Kes

Dosen Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro

Cuaca sedang tidak bersahabat dan sudah mulai memasuki musim hujan. DBD (Demam Berdarah dengue) merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita ketika musim hujan datang. Kota Semarang merupakan daerah endemis* DBD, dapat dilihat bahwa setiap tahun selalu terdapat angka penyakit DBD bahkan kematian akibat DBD. Data dari dinas kesehatan Kota Semarang didapatkan bahwa angka penyakit DBD tahun 2017 adalah 299 kasus dan di tahun 2018 bulan Januari hingga Oktober sudah terjadi 72 kasus DBD, hal ini sangat bagus mengingat sudah terjadi penurunan angka penyakit DBD sama halnya dengan angka kematian akibat DBD juga sudah mengalami penurunan dari 8 kasus di tahun 2017 menjadi 1 kasus di tahun 2018 hingga bulan Oktober ini.

Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Jenis nyamuk ini biasanya menggigit di pagi hari dan sore hari menjelang petang. Pencegahan yang mudah, efektif, dan efisien dapat dilakukan oleh masing-masing individu secara mandiri dan dapat dilakukan di rumah.

Berikut cara mudah yang dapat dilakukan di rumah

1. Membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali

Nyamuk betina Aedes aegypti berkembang biak di air yang bersih dan bertelur di dinding tembok bak yang terisi air. Siklus perkembangbiakan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa berlangsung selama 8 – 10 hari dalam suhu ruangan. Membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali dapat memutus skilus hidup perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

2. Mengecek perabotan rumah tangga yang dapat menampung air

Yang tidak boleh dilupakan, perabot rumah tangga seperti vas bunga, baskom berisi air, dan ember juga harus dicek setidaknya dua kali seminggu untuk mengecek apakah ada jentik nyamuk atau tidak. Dewasa ini banyak orang menggunakan dispenser untuk kebutuhan minum dan memasak sehingga perlu dipastikan juga untuk mengecek bagian bawah dispenser yang biasa digunakan untuk meletakkan gelas.

3. Tidak menumpuk atau menggantung baju terlalu lama

Tumpukan baju kotor memang bukan tempat nyamuk berkembang biak, tetapi bisa menjadi tempat favorit nyamuk untuk hinggap.

4. Menggunakan kelambu atau lotion anti nyamuk

Untuk menghindari gigitan nyamuk dapat menggunakan kelambu dan juga lotion anti nyamuk terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutup pakaian. Selain menggunakan kelambu atau lotion anti nyamuk, menggunakan kipas angin juga dapat menghindarkan kita dari gigitan nyamuk. Angin yang bertiup dari kipas angin dapat menghalangi nyamuk mendekat ke kita.

5. Menggukan kassa nyamuk

Untuk mengurangi risiko masuknya nyamuk dari luar rumah dapat memasang kassa nyamuk pada pintu dan jendela.

Selain cara-cara di atas, yang tidak boleh dilupakan adalah menjaga kesehatan diri dengan makan makanan yang sehat diantaranya konsumsi sayur minimal 1 hari sekali, buah-buahan, dan berolah raga secara teratur. Mencegah sebelum tertular penyakit lebih baik daripada mengobati dan hagailah tubuhmu dengan melakukan pola hidup sehat.

*endemis/en·de·mis/ /éndémis/ a Dok secara tetap terdapat di tempat-tempat atau di kalangan orang-orang tertentu dan terbatas pada mereka saja (seperti penyakit malaria di daerah pesisir, penyakit cacing tambang di kalangan buruh tambang). (KBBI)

Sumber gambar : Kemenkes RI