Penulis: hugi

Gerakan Pengendalian Hipertensi melalui Senam dan Edukasi Kesehatan pada Kelompok Berisiko di Lingkungan RT.05/ RW.01 Desa Rowosari

Rizkiana, Suharyo Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan UDINUS   Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro dari program studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan, Rizkiana dengan pembimbing Suharyo,M.Kes berpartisipasi dalam program pengabdian masyarakat melalui kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan. Kegiatan ini telah diselenggarakan sejak 18 Maret sampai 22 April 2024 yang berlokasi di desa Rowosari RT 05 / RW 01, kecamatan Ulujami kabupaten Pemalang. Kegiatan ini dimulai dengan analisis situasi melalui wawancara kepada ketua RT dan kader kesehatan setempat untuk mengetahui masalah yang ada, dan didapatkan bahwa di wilayah tersebut terdapat empat masalah kesehatan yaitu teryaitu ISPA, Diare, Hipertensi dan DM. Setelah dilakukan prioritas masalah menggunakan metode dalbeq diperoleh masal utama yaitu hipertensi.  sebagai masalah yang perlu dilakukan gerakan pengendalian. Kegiatan pengendalian ini berupa senam hipertensi dan edukasi kesehatan pada kelompok berisiko dikarenakan minimnya aktivitas fisik pada kelompok ini. Senam hipertensi adalah suatu gerakan yang dilakukan secara teratur bagi penderita hipertensi yang bertujuan untuk melancarkan atau menurunkan tekanan intra vascular. Sehingga dengan melebarnya pembuluh darah tekanan darah akan turun. Senam ini dimulai dari gerakan pemanasan, gerakan inti dan pendinginan. Selanjutnya, dilakukan edukasi kesehatan guna menanggulangi penyebab masalah terkait pengetahuan yang kurang. Dimana edukasi terkait hipertensi ini yaitu program edukasi tentang apa itu hipertensi,faktor risiko hipertensi, komplikasi dari hipertensi dan juga diet bagi penderita hipertensi. Tujuan dari program ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan hipertensi. Instrumen yang digunakan sebagai lembar evaluasi untuk mengetahui...

Baca lebih lajut

IMPLEMENTASI SISTEM ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM ANALISIS KUANTITATIF REKAM MEDIS (SIKUMIS) PADA FORMULIR RESUME MEDIS DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG, GROBOGAN

Berdasarkan Pasal 3 ayat (1) PMK 24 tahun 2022 tentang rekam medis, disebutkan bahwa setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan Rekam Medis Elektronik. Lebih lanjut Pasal 21, disebutkan bahwa Rekam Medis Elektronik yang disimpan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus terhubung / terinteroperabilitas dengan platform layanan interoperabilitas dan integrasi data kesehatan yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan. Merujuk hal tersebut, Penggunaan teknologi informasi dalam bidang rekam medis medis merupakan suatu keharusan. Mengingat pentingnya rekam medis sebagai dasar dan petunjuk merencanakan serta menganalisis pengobatan pasien, peningkatan kualitas pelayanan, pendidikan penelitian, pembiayaan, pembuktian masalah hukum, disiplin, dan etik. Diperlukan penjagaan mutu yang periodik untuk menjamin bahwa data dan informasi rekam medis telah terisi dengan lengkap. Sehingga masalah klasik yang sering dijumpai tentang ketidaklengkapan pendokumentasian rekam medis dapat direduksi. Disinilah pentingnya keberadaan Teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan rekam medis.  Tim Dosen pengabdian masyarakat Udinus yang diketuai oleh Bapak Jaka Prasetya, S.Kep. M.Kes, berkesempatan untuk melakukan pengaplikasian keilmuan menajemen mutu rekam medis melalui kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Implementasi Sistem Analisis Implementasi Sistem Analisis Kuantitatif Rekam Medis (Sikumis) Pada Formulir Resume Medis Di RSU PKU Muhammadiyah Gubug, Grobogan”. Mitra pengabdian masyarakat pada kegiatan ini adalah RSU PKU Muhammadiyah Gubug, adapun gambaran mitra RSU PKU Muhammadiyah Gubug, dengan kelas Tipe D, telah berstatus lulus akreditasi tingkat Paripurna. Pelaksanaan digitalisasi rekam medis baru terlaksana di bagian pendaftaran pasien rawat jalan, serta progres hybrid...

Baca lebih lajut

Pendampingan Kelurahan Sendangmulyo dalam Peningkatan Literasi Kesehatan mengenai Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui vektor nyamuk dari spesies Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Kota Semarang merupakan salah satu daerah endemis DBD di Provinsi Jawa Tengah. Incidence Rate DBD Kota Semarang di tahun 2019 24,3% dengan angka CFR 3,2% dan mengalami penurunan di tahun 2020 ke angka 15,9% dengan nilai CFR 1,3%. Puskesmas Kedungmundu termasuk salah satu puskesmas yang memiliki kasus DBD tertinggi di wilayah Kota Semarang. Kelurahan Sendangmulyo merupakan wilayah terluas sekaligus menjadi kelurahan dengan kasus DBD tertinggi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. Hal inilah yang...

Baca lebih lajut

INISIASI POS UPAYA KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA RUMAH MAKAN DI KELURAHAN NGALIYAN TAHUN 2023

Data Badan Pusat Statistik Agustus 2022, tenaga kerja Indonesia masih didominasi oleh sektor informal. Ada 80,24 juta orang yang bekerja di sektor informal. Jumlah tersebut setara dengan 59,31% dari total penduduk bekerja di dalam negeri yang sebanyak 135,3 juta orang. Sedangkan, sisanya sebanyak 55,06 juta jiwa atau 40,69% bekerja di sektor formal. Tenaga kerja pada sektor informal masih belum banyak tersentuh oleh program pemerintah salah satunya adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berangkat dari permasalahan tersebut dibenti Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) untuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal utamanya di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi pekerja...

Baca lebih lajut

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KESEHATAN DESA BERBASIS INTERNET OF THING (IoT) KEPADA KADER PKK DAN FORUM KESEHATAN DESA DI DESA PENADARAN, KECAMATAN GUBUG, KABUPATEN GROBOGAN

Telah dilaksanakan kegiatan pemberdayaan dan pelatihan kepada kader oleh Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang di Desa Penadaran, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Agustus 2023 pukul 09.00-14.00 WIB. Ratih Pramitasari S.KM., M.PH., selaku ketua pemberdayaan dan pelatihan memberikan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian kader PKK dan Forum Kesehatan Desa di Desa Penadaran dalam mengolah program kesehatan. Keterbatasan kemampuan kader dalam memanfaatkan teknologi informasi, kurangnya pengetahuan pemerintah desa dalam membuat sistem informasi berbasis Internet of Thing (IoT), minimnya penerapan program teknologi informasi di desa karena adanya stigma negatif kepada warga desa tentang...

Baca lebih lajut
  • 1
  • 2
id_IDIndonesian